Saat sedang bersantai kurang lengkap rasanya jika tanpa ada camilan. Kalau kita lihat, camilan yang digemari oleh sebagian orang adalah keripik kentang, apalagi dengan rasa gurih dan renyahnya..nyam.. kriuk..kriuk.. belum lagi jika ada rasa pedasnya serasa tidak henti-hentinya goyang lidah.
Cemilan ini seperti menu wajib sebagian orang. Namun bagi seorang Andri Wibowo, keripik kentang dijadikan peluang untuk usaha barunya.
Bertepatan November tahun lalu, bapak dua anak ini memulai usaha pembuatan keripik kentang setelah sebelumnya jatuh bangun menjalani berbagai bisnis.
Memulai usaha dengan uang Rp 200 ribu sisa dari jualan tas yang beberapa minggu tutup, Andri langsung pergi ke pasar membeli kentang. Kemudian dia mengolahnya menjadi keripik. Kini omsetnya sudah mencapai 1,5 juta perhari. Walau dia sempat malu-malu ketika redaksi pengusaha muslim menanyai omset yang dihasilkan dari usahanya,
“Hehe.. Harus dijawab ya? Ngga kan? Alhamdulillah” Jawab Andri ketika dihubungi Pengusaha Muslim.
“Insya Allah bisa 1,5 jt /hari, Alhamdulillah.” Tambah Andri sedikit malu.
Keripik kentang yang dibuat oleh jebolan BSI Managemen Informatika ini tergolong unik, rahasianya berupa aneka rasa yang menendang. Seperti produk andalannya keripik kentang Nomelo dengan berbagai variasi rasa pilihan barbeque, balado, sapi panggang, keju manis, keju asin dan original. Bahkan dari aneka rasa itu ada levelnya.
Menurut Andri, dia sehari bisa menghabiskan 55 kg kentang.
“Sekarang sekitar 55 kg kentang mentah, kalau udah digoreng jadinya sekitar 17 kg.” Ujar dia
Semakin banyaknya pesanan keripik kentang, Andri kini dibantu oleh 5 ibu sekitar rumahnya. Dia begitu senang jika mampu memberi manfaat ke warga dan lingkungan sekitar.
Andri menjelaskan lagi jika keripik olahannya terbuat dari kentang pilihan serta bahan-bahan pilihan yang dijamin halal.
Berkembangnya usaha ini dengan menerapkan getok tular yang rata-rata pelanggan sebelumnya keluarga dan orang sekitar. Tidak ketinggalan strategi pemasaran di facebook juga membantu dikenalnya keripik kentang buatan pria kelahiran 1982 ini.
“O iya mas, ana sangat berterima kasih kepada mas Fathi Yazid At Tamimi, karena beliau salah satu yang paling membantu ana dalam mengenalkan produk ana. Beliau pernah membuat 1 status di fb tentang nomello. Tanpa sepengetahuan ana.” Paparnya.
Pernah Jatuh-Bangun
Andri merupakan sosok pria pekerja keras. Setelah lulus kuliah tahun 2004 dia sempat mengganggur beberapa saat, kemudian menjadi karyawan selama 6 bulan. Tidak puas kerja ditempat orang akhirnya memberanikan diri banting setir belajar dagang, rental pengetikan, jualan pulsa hingga jualan baju distro.
Dia mengaku pernah merasakan manisnya bisnis distro dengan omset penjualan perbulan mencapai 100 juta. Namun dengan rela hati dia harus meninggalkan usaha ini karena ada yang salah ketika awal menjalankan bisnis ini. Ketika PengusahaMuslim.com menanyakan sebabnya, dia enggan menanggapinya.
Jatuh dalam bisnis pakaian distro imbasnya dia harus menjual aset sepeda motor, handphone dan kameranya. Tidak patah semangat Pria yang berkunyah Abu Rafa ini kembali mencoba menekuni usaha kuliner berjualan empek-empek dan batagor. Tidak butuh waktu lama, 6 bulan bisnisnya kembali gulung tikar.
Kemudian dia mencoba mencari peruntungan jualan kaos anak, kembali dia menelan pil pahit. Lalu berjualan kaos bola, setelah melihat logo-logo klub berlambang salib dia kembali urungkan niat meneruskan bisnis ini.
Dan kali ini dia melabuhkan bisnisnya pada penjualan tas. Beberapa bulan sempat ramai penjualannya, namun sayang hati Andri tidak sreg karena yang laku rata-rata tas bajakan. Kegalauan hatinya semakin menjadi. Takut rejekinya tidak barokah, dengan berat hati meninggalkan bisnis jual-beli tas. Bertepatan bulan Oktober 2014 dia tinggalkan bisnis tas ini.
“Nah bulan oktober, kami udah enggak mampu lagi bayar sewa. Oktober akhir seingat saya , kami bawa pulang tas-tas kami sampai sekarang masih ada dirumah.” Kenangnya.
Sesampainya di rumah tiba-tiba dia kepikiran membuat keripik kentang lagi seperti dahulu. Karena dia pernah bisnis sampingan menjual keripik kentang. Dengan uang sisa dari hasil jualan tas dia pergi ke pasar untuk membeli kentang.
“Tahun 2012, kami pernah jual keripik kentang juga.. istri kebetulan seorang guru yang membantu menjualkan di tempat mengajarnya. Tapi gagal waktu itu, karena nggak bisa marketingnya. Nah jadi waktu kepepet itu, alhamdulillah kepikiran lagi buat jual kripik kentang.”
“Modal awal sisa uang kira-kira 200 ribu..”Tambahnya.
Dari sisa modal itu hanya mampui produki 1 kg keripik kentang, kemudian Andri menawarkannya ke bibi dan saudara-saudaranya.
“Pembeli pertama itu bibi saya, saya yakin alasan dia membeli kasihan hehehe..”Guraunya.
Waktu berjalan, produk pertama keripik kentang Nomello mendapat respon luar biasa dari pelanggan. Hingga dia kewalahan menerima pesanan. Sempat terbersit dalam hatinya untuk mengembangkan lebih jauh, tapi dia masih menikmati kondisi saat ini.
“Allahu ‘alam, rumah kami kecil, kapasitas produksi juga masih kecil..
Sudah ada beberapa tawaran kerjasama, tapi masih belum tertarik, kami masih menikmati sedikit lapang dari yang sebelumnya beban hidup yang sangat berat. Jadi BPOM atau MUI belum sempat kami pikirkan. Reseller juga nggak pernah permasalahkan itu. Tapi insya Allah nanti kami urus, kalau memang perlu.” Jelas pria ramah ini ketika Pengusaha Muslim menanyakan perihal BPOM.
Usaha keripik kentang ini masih terbilang sederhana. Produksinya diolah oleh tangan terampil ibu-ibu yang diberdayakan oleh Andri namun dari rasa dan kerenyahannya tidak kalah dengan olahan pabrik. Kini ada dua produk andalannya yaitu keripik kentang Nomello dan Kentang Sakti
Untuk mengembangkan usahanya Andri membuka keagenan dan reseller. Anda tertarik??
Pemilik Usaha: Andri wibowo
Produk: Keripik Kentang Nomello, Keripik Kentang Sakti
Alamat produksi: Jl. Mufakat, RT/RW: 003/02 No. 15 , Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur
0859-2132-5683